Cunk on Life (2024)

Nonton Film Cunk on Life (2024) Sub Indo | KITA NONTON

Nonton Film Cunk on Life (2024) – Dia telah menyelesaikan Shakespeare (“Dia tetap menjadi penyair terbaik dan satu-satunya yang pernah dihasilkan negara ini”), dia telah menyelesaikan Natal (“Natal ada di mana-mana. Di televisi, di jalan raya – bahkan di tempat-tempat yang biasanya sakral seperti gereja”), dia telah menyelesaikan sejarah Inggris (“Dia mempunyai enam istri yang semuanya bernama Catherine. Dia adalah seorang Catherineoholic, atau singkatnya Katolik”) dan dia telah menyelesaikan Earth (“Sulit untuk percaya saya berdiri di kota tertua di dunia, karena saya tidak” ). Sekarang, akhirnya, kita punya Philomena Cunk dalam hidup.

Presenter pakar terbaik dan terburuk di Bolton, yang pertama kali menghiasi layar kita di Weekly Wipe karya Charlie Brooker dan diperankan oleh Diane Morgan yang selalu datar, telah kembali untuk acara spesial musiman yang membawa kita melewati kedalaman yang membingungkan “manusia” berabad-abad dan berbagai cara kami mencoba memahami kehidupan kami melalui seni, agama, dan filsafat.Seperti biasa, dia mewawancarai berbagai pakar “untuk menanyakan beberapa pertanyaan paling penting yang dapat Anda tanyakan langsung”. Di balik lelucon tersebut terdapat permainan untuk mencoba mengetahui seberapa besar masing-masing “mamalia profesional” menyadari maksud parodi tersebut dan siapa yang bermain jujur ​​seperti yang terlihat.

Kita bisa relatif yakin bahwa Brian Cox dan Jim Al-Khalili mengetahui apa yang sedang terjadi, namun ada kemungkinan besar, menurut saya, profesor filsafat agama di Universitas Cambridge, Douglas Hedley (tweed, corduroy, Heseltine mane) belum berkenalan dengan Cunk dan masih duduk di ruang belajar tempat Cunk meninggalkannya, memikirkan apakah Tuhan “ada di dalam lemari” atau tidak. Namun tingkat kebingungan yang semakin meningkat ditunjukkan oleh profesor bedah Prokar Dasgupta dari King’s College London ketika pertanyaan dan pernyataan Cunk semakin meningkat (“Hanya 40% orang yang memiliki kerangka”; “Lutut adalah penipu”) membuatnya menjadi seorang naif yang cantik atau yang terhebat. aktor sejak Laurence Olivier.

Bagaimanapun juga, rasa hormat harus diberikan. Saya ingin seseorang di University College London memeriksa profesor bahasa Inggris mereka, Greg Dart. Saya pikir dia mungkin telah menghancurkannya.Agama dan pengobatan selesai, dia mengalihkan perhatiannya ke seni. Dia bukan penggemar Vincenzo van Beethoven Gogh. “Tidak ada detail pada burung gagaknya,” katanya sambil menunjuk salah satu lukisan ladang gandum miliknya. “Ini sangat buruk. Lebih baik dia tidak pernah mengecat apa pun, bahkan pintu rawa di rumah tunanetra sekalipun. Bagaimanapun, itulah pandangan saya. Bagaimana menurutmu?” Kamera bergerak untuk memperlihatkan pria yang berdiri di sisi lain bingkai – profesor sejarah seni Richard Thomson, dari Universitas Edinburgh. Dia mungkin perlu diperiksa juga.

Jangan lupa untuk selalu cek Film terbaru kami di KITA NONTON